Pada tahun 1946, H. Khalik salah seorang penduduk asli dusun (desa) Sebukar Kerinci kembali ke dusun ini setelah selama 16 tahun menuntut ilmu dan menetap di Mekkah. Kepulangannya itu membawa pengaruh yang besar bagi kehidupan keberagamaan masyarakat desa Sebukar khususnya dan masyarakat Kerinci pada umumnya. Sebagai seorang yang baru kembali dari menuntut ilmu di Mekkah, beliau mempunyai kharisma yang sangat tinggi di dalam masyarakat desa Sebukar dan masyarakat Kerinci. Mulai saat itu, beliau mengajarkan ilmu agama secara sukarela di rumahnya sendiri dan waktu belajarnya dibagi menjadi dua, yaitu pagi hari setelah shalat subuh sampai jam 7.30 dan malamnya dari jam 19.00 s/d jam 21.00 setiap hari kecuali pada hari jum'at (hari libur).